Senin, 12 Maret 2012

PROSES UPLINK PADA STASIUN TELEVISI

Pada dasarnya sistem transmisi mengunakan satelit di gunakan untuk menjangkau semua daerah indonesia agar bisa menerima siaran televisi. Satelit merupakan media yang di gunakan stasiun televisi pusat untuk berkomunikasi dengan stasiun Relay yang berada di daerah, lalu stasiun Relay tersebut yang memancarkan siaran dengan mengunakan antena telestrial.



Dalam sistem transmisi, pemancar utama yang ada di stasiun Televisi digunakan sebagai stasiun bumi yang memancarkan gelombang ke satelit (uplink).


Uplink merupakan proses pengiriman sinyal ke tranponder di satelit, sebelum sinyal dapat dikirimkan, sinyal yang terdiri dari sinyal audio dan video tersebut harus melalui serangkaian proses pengolahan, serangkaian proses tersebut diantaranya :

  1. Materi atau program yang kan disiarkan diproses pada Master Control Room (MCR) sebagai pemprosesan tahap akhir sebelum dapat disaksikan oleh para pemirsa
  2. Materi berupa audio dan video ini kemudian di kirim dari MCR ke peralatan uplink. Sinyal audio dan video dikirimkan melalui media transmisi kabel fiber optic (utama) dan di siapkan pula media kabel Coaxial sebagai cadangan apabila terjadi ganguan pada media transmisi yang utama.
  3. Sinyal audio dan video yang di terima kemudian masuk ke MPEG-2 Encoder untuk melalui proses enkode, dalam proses ini terjadi proses digitalisasi sinyal audio dan video yang sebelumnya berupa sinyal analog.
  4. Sinyal yang sudah di ubah menjadi kode biner tersebut kemudian di modulasikan dan diperoleh sinyal analog yang berfrekuensi dengan range MHZ (Intermediate frequency).
  5. Setelah di modulasikan sinyal kemudian dinaikan range frequency dengan Up converter menjadi sinyal bersekala GHZ (radio Frequency).
  6. Sinyal berfrekuensi tinggi tersebut di kuatkan dayanya dengan HPA (High Power Amplifier). hal ini di lakukan agar sinyal mampu ditranmisikan melalui jarak yang sangat jauh + 35.000 km, dan dapat mengatasi redaman yang terjadi dalam proses Uplink.
  7. Setelah dikuatkan, sinyal disalurkan ke antena Parabola melalui Waveguide dan kemudinan mengalami proses Uplink, yaitu pentransmisian sinyal dari antena parabola di bumi ke satelit di luar angkasa, yang terletak pada Orbit bumi. 

 Alat-alat yang di gunakan dalam proses Up-Link
Ø  Frame Sync
Dalam frame sync ini sinyal dari MCR (Master Control Room) yang masih terpisah antara sinyal audio dan video, akan disinkronisasikan. Alat ini berfungsi untuk menjaga kualitas audio dan video serta sebagai DAC (Digital To Analog Converter)
Ø  MPEG-2 Encoder
Moving Picture Expert Group (MPEG) digunakan untuk mengkodekan audio dan video secara bersamaan dengan sistem kompresi.
Ø  Switch Encoder
Alat ini berfungsi untuk memilih, apabila pada Encoder utama mengalami gangguan (trouble) maka secara otomatis akan menukarnya dengan Encoder yang satu lagi (Back-Up).
Ø  Modulator
Modulator pada pemancar utama (Uplink) ini, digunakan untuk memodulasikan sinyal informasi (Audio dan Video) ke sinyal frekuensi intermediate. 
Ø  Switch Modulator
Switch Modulator digunakan sebagai unit pemilih (switch). Jika modulator utama mengalami gangguan (trouble) maka secara otomatis Switch Modulator akan melakukan switch ke modulator back-up.
Ø  Divider /Amplifier
Divider /Amplifier disini berfungsi untuk menyalurkan keluaran dari switch modulator ke dua buah Up-converter. Keluaran tersebut akan dikuakan terlebih dahulu sebelum kemudian didistribusikan ke Up-converter.
Ø  Up-Converter
Up-converter berfungsi untuk mengkonversi sinyal dari frekuensi tengah (Intermidiate Frequensi) menjadi frekuensi tinggi dalam range tertentu yang di alokasikan untuk satelit. Pada unit inilah frekuensi akan diatur sesuai dengan frekuensi yang telah ditentukan, dalam hal ini frekuensi Uplink yang digunakan adalah 6,305 – 6,314 GHz.
Ø  Switch Up-converter
Switch Up-converter berfungsi sebagai unit Switch. Jika salah satu Up-converter utama mengalami kegagalan maka alat ini men-Switch ke Up-converter cadangan. 
Ø  Combiner
Combiner berfungsi sebagai unit untuk mencampur antara sinya audio dan video sebelum dikuatkan pada penguat akhir HPA.
Ø  HPA (High Power Amplifier)
HPA berfungsi sebagai unit penguat akhir sinyal agar dapat dipancarkan ke satelit. HPA pada Uplink terdiri dari dua buah, satu sebagai main dan satu lagi sebagai back-up.
Ø  Switch HPA
Switch HPA berfungsi sebagai Swicth, unit ini akan memilih HPA mana yang akan digunakan. Output HPA akan masuk ke unit ini kembali dan akan diperiksa apakah terjadi kegagalan atau tidak. Jika terjadi kegagalan, maka unit ini akan secara otomatis akan memilih HPA cadangan (back-up).
Ø  Antena Parabola
Antena parabola di gunakan untuk memancarkan sinyal yang telah dikuatkan oleh HPA dan langsung menuju ke satelit.